Dua'

Dua'
"In Every Difficulties There's A Relief"

~Knowledge~

"Knowledge is like a fruit. When a fruit grows on a branch of a tree, its weight causes that branch to bend and bow. Similarly, when knowledge increases in a person, it causes him to become humble and not Mutakabbir (proud and boastful).."







Tuesday, September 28, 2010

~Always Be There..~

I just love this song..


Always Be There..


Alllahu Akbar…
If you ask me about love
And what i know about it
My answer would be
It’s everything about Allah
The pure love, to our souls
The creator of you and me,the heaven and whole universe
The one that made us whole and free
The guardian of HIS true believers
So when the time is hard
There’s no way to turn
As HE promise HE will always be there
To bless us with HIS love and HIS mercy
Coz, as HE promise HE will always be there
HE’s always watching us, guiding us



So when the time is hard
There’s no way to turn
As HE promise HE will always be there
To bless us with HIS love and HIS mercy
Coz, as HE promise HE will always be there
HE’s always watching us, guiding us
And HE knows what’s in all in our heart
So when you lose your way
To Allah you should turn
As HE promise HE will always be there…
HE bring ourselves from the darkness into the light
Subhanallah praise belongs to YOU for everything
Shouldn’t never feel afraid of anything
As long as we follow HIS guidance all the way
Through the short time we have in this life
Soon it all’ll be over
And we’ll be in His heaven and we’ll all be fine
So when the time gets hard
There’s no way to turn
As HE promise He will always be there
To bless us with HIS love and HIS mercy
Coz, as HE promise HE will always be there
HE’s always watching us, guiding us
And HE knows what’s in all in our heart
So when you lose your way
To Allah you should turn
As HE promise HE will always be there…
Allahu Akbar…
So when the time gets hard
There’s no way to turn
As HE promise He will always be there
To bless us with HIS love and HIS mercy
Coz, as HE promise HE will always be there
HE’s always watching us, guiding us
And he knows what’s in all in our heart
So when you lose your way
To Allah you should turn
As HE promise HE will always be there…
Allahu Akbar…

Lazatkah Maksiat?

Terkesan dengan penulisan kak Fatimah Syarha dalam Solusi..

Kemaksiatan Tidak Memberi Cahaya Dalam Hidup,

"Usia remaja seharusnya difokuskan untuk mempersiapkan diri dengan ilmu bersungguh-sungguh. Seterusnya proses menuntut ilmu itu berterusan sehingga ke liang lahad. namun, jika hidup disibukkan dengan maksiat, masih adakah ruang untuk ilmu melekat?"

"Imam al-Syafi'i pernah mengadu kepada gurunya Waki' mengenai hafalannya yang terjejas. Waki' lantas menasihatkannya, "Tinggalkan maksiat"..

Sy membenarkan kata-kata kak Fatimah Syarha, mencipta kejayaan itu bukan satu jalan yang mudah. Tidak akan ada jalan pintas untuk berjaya. Selain berusaha, akhlak turut perlu dijaga.. Aih, banyak masa dibazirkan begitu saje lately ni.. Have to make a Step!

~Life Journey..~



MAN lives by DESIGN (by the MINDSET)

  • it's up to us to design
  • you get what you deserve
ANIMALS and PLANTS live by DEFAULT

LIFE JOURNEY

MINDSET 
situations
(Life full of situation)

CHOICES
(option, alternative)

DECISIONS
(eliminating all alternative expect)

ACTIONS
(commitment, heart and soul)

RESULTS
(outcome, consequences)

Conclusion is, in my need to be an ideal muslimah, it's up to me then to DESIGN my MINDSET..^_^

~Praise be to Allah..~


Thank You Almighty For This Unexpected Gift..
Never Ever Dream It Before..
Just To Fulfill The Requirement..
But A Big Gift You Gave To Me..
Thank You..~

~Muslimah Idaman..~

10 KRITERIA WANITA IDAMAN DALAM AL QURAN
Ringkasan daripada tulisan H. Subhan Nur, Lc.


Allah s.w.t. berfirman dalam surah Al Ahzab ayat 35,

“Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yangmemelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.”

(Qs. Al Ahzab: 35)

Wanita merupakan makhluk yang memiliki berbagai "kemudahan" yang tidak dimiliki oleh kaum lelaki. Wanita lebih mudah dan lebih berpotensi menjadi ahli syurga, demikian pula wanita lebih mudah dan lebih berpotensi menjadi ahli neraka. Hal ini sebagaimana yang diungkapkan oleh Rasulullah s.a.w. bahwa majoriti penghuni syurga adalah wanita, dan di kesempatan lain beliau menyatakan bahwa majoriti penghuni neraka adalah wanita.

Kata kunci status itu terletak pada keiffahan diri wanita dengan berbagai perspektif. Sabda pertama merupakan bentuk khabar gembir bagi wanita yang mampu menjaga keiffahan dirinya, dan sabda kedua merupakan peringatan bahwa wanita lebih berpotensi menjadi penghuni neraka jika tidak menjaga keiffahan dirinya.

Dalam ayat di atas terdapat 10 (sepuluh) karakter ideal wanita muslimah dalam upaya menyelamatkan diri dari kelompok majoriti di neraka.

Pertama: Al Muslimaat (Wanita Yang Patuh dan Tunduk Kepada Allah).

Allah s.w.t. menempatkan kriteria pertama wanita yang diidamkan oleh-Nya dan Rasul-Nya adalah muslimah iaitu wanita yang memiliki kepatuhan diri secara utuh kepada Allah s.w.t., dan berupaya keras (mujahadah) dalam mempertahankan keIslamannya.

Kedua : Al Mu`minaat (Wanita Yang Beriman).

Kalau kita ibaratkan iman dengan piring maka amal adalah isinya, dan piring akan disebut sesuai dengan isinya, jika piring itu diisi nasi maka disebut sepiring nasi, jika diisi dengan ubi maka disebut sepiring ubi, jika diisi dengan kacang maka disebut sepiring kacang, apapun bahan dasar piring tersebut dari kaca, keramik, atau Kristal maka ia tetap disebut sesuai dengan isinya.

Oleh karena itu, seorang wanita yang menjadi idaman Allah s.w.t. senantiasa mengutamakan isi daripada penampilan luar, ia selalu disibukkan melakukan amal kebaikan daripada mendandani diri dengan make up.

Ketiga: Al Qaanitaat (Wanita Ahli Ibadah).

Kata 'qaanitat' berasal dari kata 'qanata yaqnutu qunuutan' yang artinya taat. Sedangkan menurut imam Qusyairi dalam tafsirnya berpendapat bahwa kata 'qunuut' Artinya 'thuulul 'ibadah' (lama beribadah). Sedangkan menurut imam Fakhrurrozi dalam tafsirnya mengatakan bahwa kata 'qunuut' artinya perpaduan antara keislaman dan keimanan yang menghasilkan rasa taat dan patuh kepada Allah dan Rasul-Nya.

Keempat: Ash-Sadiqaat (Wanita Yang Jujur).

Iaitu wanita yang membiasakan kejujuran lisan, kejujuran hati, kejujuran tindakan dan kejujuran sikap sesuai dengan tuntutan Allah dan Rasul-Nya. Refleksi jujur harus disertai dengan sikap pembenaran terhadap perkataan yang dilontarkan atau perbuatan yang dilakukan, kerana perkataan yang tidak disertai pembenaran adalah kebohongan, dan perbuatan yang tidak disertai pembenaran adalah kekufuran.

Oleh sebab itu, wanita idaman Allah s.w.t. berupaya keras untuk tidak berkata dusta, berghibah, mencaci, memfitnah dan lainnya karena sebuah itu adalah bentuk perkataan yang pasti tidak disertai pembenaran dari lubuk hati.

Kelima: Ash-Saabiraat (Wanita Yang Sabar Dan Pejuang).

Kesabaran terbagi menjadi 3 (tiga) hal: pertama, Kesabaran dalam menjalankan perintah Allah iaitu sabar dengan tidak mengungkit-ungkit kebaikan yang dilakukan dan ketika mendapatkan rintangan, ujian, dan cubaan dalam menjalankan ajaran. Kedua, kesabaran dalam meninggalkan larangan Allah s.w.t. iaitu menahan diri berbuat dosa dan kejahatan meskipun sesuai dengan keinginan hawa nafsu tetapi bertentangan dengan keinginan Allah s.w.t. Ketiga, sabar dalam menghadapi ujian dan cubaan kehidupan. Namun inti dari kesabaran iaitu upaya mempertahankan keimanan agar tidak melemah akibat dosa dan tidak hilang akibat ujian.

Keenam: Al Khasyi’aat (Wanita Yang Khusyu’).

Khusyu' menurut bahasa berarti diam dan tenang. Dalam ibadah solat, khusyu' adalah kondisi jiwa yang diliputi takut jangan sampai solatnya tertolak. Dalam membaca Al Qur'an adalah keasyikan jiwa yang disertai penjiwaan terhadap kandungan ayat, sehingga ia terlelap dalam lantunan qira`ah dan tadabbur Al Qur'an serta merasakan desiran ombak yang menghujam ke jiwanya.

Ketujuh: Al-Mutasaddiqaat (Wanita Yang Gemar Bersedekah).

Bersedekah merupakan salah satu perhiasan rumah tangga yang dilestarikan dalam rumah tangga muslim, karena sedekah akan menarik cinta Allah, cinta para malaikat dan cinta manusia. Rumah yang dihiasi sedekah senantiasa dipenuhi dengan naungan perlindungan Allah, keberkahan dari-Nya, dan menambah keharmonisan rumah tangga.

Kelapan : Ash-Saa`imaat (Wanita Yang Gemar Berpuasa).

Menurut Imam Baidhawi dalam tafsirnya bahwa yang dimaksud dengan puasa di sini adalah puasa wajib iaitu puasa di bulan Ramadhan. Alasannya, kerana pelaksanaan puasa sunat bagi wanita yang sudah menikah amat bergantung kepada izin suami sehingga konteks kata ash-shaa`imaat disini adalah puasa wajib. Sedangkan menurut imam Fakhururrazi dalam tafsirnya mengatakan bahwa kata ash-shaa`imaat merupakan isyarat bagi orang-orang yang syahwat perutnya tidak menghalangi mereka dari beribadah kepada Allah. Penekanan pada puasa wajib kerana kaum wanita seringkali mengabaikan qadha puasanya hingga menunda sampai bulan Sya'ban padahal ia bisa melaksanakan qadha puasa dengan segera, kerana tuntutan dalam pelaksanaan ibadah adalah segera.

Kesembilan: Al Hafizhaat (Wanita Yang Menjaga Kehormatan).

Kemampuan menjaga kehormatan diri dari perbuatan haram merupakan kurnia besar dan nikmat dari Dzat Yang Maha Mulia. Ketahuilah, bahwa kemuliaan seorang wanita diukur dari sejauh mana ia menjaga kehormatan dirinya melalui cara berbusana, cara bertutur kata, cara berjalan dan lain sebagainya. Oleh sebab itu, Allah s.w.t. dan Rasul-Nya memberikan perintah khusus yang tidak dibebankan kaum laki-laki demi menjaga kemuliaan dan kehormatan wanita yaitu memakai jilbab, tidak keluar kecuali dengan mahramnya, tidak melembutkan ucapan kepada orang fasiq, dan tidak menghias diri seperti kaum jahiliyyah. Sebagaimana firman Allah s.w.t.

Kesepuluh: Adz-Dzaakiraat (Wanita Yang Banyak Berdzikir).

Dzikir termasuk ibadah yang termudah karena tidak mengorbankan tenaga, waktu atau harta. Seorang muslim dapat berdzikir tiap waktu dan tiap tempat, bahkan wanita haidh dan nifas pun bisa melakukannya. Berdzikir adalah ibadah yang amat dicintai oleh Allah s.w.t. dan memberikan ganjaran berlipat ganda, Dia memberikan ganjaran yang tidak diberikan pada ibadah selainnya.

Penutup

Itulah 10 (sepuluh) kriteria yang menuntut kaum wanita dan para isteri untuk menjadi idaman Allah s.w.t. dan Rasul-Nya dengan menanamkan semua kriteria tersebut dalam wadah keimanan. Semua itu adalah perhiasan sesungguhnya bagi kaum wanita, perhiasan yang menjanjikan kecantikan lahir dan bathin dan kelak akan ditukarkan dengan perhiasan yang disiapkan Allah s.w.t. di syurga. Siapa yang tidak menggunakan perhiasan ini di dunia, kelak ia tidak akan mengenakan perhiasan di syurga kelak. Jadilah wanita idaman Allah s.w.t dan Rasul-Nya.

~Lambaian Ka'bah..~

~16 Jun 2010..~


Pemandangan Ka'bah dari tingkat atas, tingkat atas sekali tidak dibenarkan untuk muslimat.



Di Multazam, selepas menunaikan solat sunat tawaf bersama kaklong.


Pemandangan di Mina.



Di Jabal Arafah. warna hitam dibawah batu merupkan hasil contengan orang-orang yang datang berziarah, menuliskan nama, kenangan dsb, tujuannya? wallahua'lam..



Kiyai Jamhuri. Tazkirah di hotel under kelolaan agensi, Andalusia..

~Mahabbah dan koreksi diri..~



Al-Junaid mengatakan: “Allah mengharamkan mahabbah bagi orang yang masih mempunyai hubungan dengan yang lain.” Dia juga bekata: “Setiap mahabbah emminta pengorbanan. Jika tidak berkorban, bererti tidak memiliki mahabbah.” Zun-Nun mengatakan: “Katakan kepada orang yang mengaku mahabbah (cinta) kepada Allah. “Takutlah engkau dikuasai selain Allah!”.

Ditanyakan kepada asy-Syibli: “Jelaskan kepadaku tentang orang arif dan muhib?” Dia berkata: “Orang arif suka berbicara hanyut dan orang muhib jika diam hanyut.

Rabiah al-Adawiyah berkata: “Siapa yang dapat menunjukkan, di mana kekasihku?” Khadimnya berkata: “Kekasihku bersamaku. Tetapi dunia menghalangiku dariNya.” Ibnu Al-Jilla’ ra berkata: “Allah swt memberi wahyu kepada Isa as:

“Sungguh jika Aku telah kasih kepada seseorang, maka tidakKu temukan di situ cinta dunia dan akhiratnya. Kupenuhi dia dari cinta kepadaKu dan Ku buat ia selalu mengingatiKu”

As-Sirri berkata: “Siapa cinta kepada Allah, hiduplah dia. Siapa cenderung kepada dunia, hauslah dia. Orang bodoh di pagi dan petang selalu lalai. Tetapi orang berakal terus meneliti kecelaannya.”

Tentang mengkoreksi diri sendiri, telah diperintahkan oleh Allah swt:
“Hai orang-orang yang beriman, takutlah kepada Allah dan hendaklah (tiap-tiap) orang memerhatikan apa yang diusahakannya untuk hari esok (hari Kiamat).”
(Q.S Al-Hasyr: 18)

“Hendaklah kamu koreksi diri sebelum diteliti dan menimbang-nimbang sebelum ditimbang." demikian kata Umar ra.

Dalam suatu hadis: Seorang lelaki datang kepada Nabi saw lalu berkata: “Wahai Rasulullah, wasiatilah aku!” Beliau bertanya: “Sungguhkah kau minta wasiat?” Lelaki itu berkata: “Ya”. Rasullullah lalu bersabda: “Jika kau bermaksud pada sesuatu, hendaklah kau fikirkan apa akibatnya. Jika baik, teruskan, jika tidak maka hendaklah kamu hentikan saja.” Dalam suatu hadis pula: “Orang yang berakal ada empat waktu: Waktu untuk mengkoreksi dirinya, lalu bertaubat:

“Bertaubatlah kamu semua kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, supaya kamu beruntung.”
(Q.S. An-Nur: 31)

Nabi saw bersabda:
“Sesungguhnya aku mohon ampun kepada Allah swt dan bertaubat kepadaNya seratus kali dalam sehari.”

“Sesungguhnya orang-orang bertaqwa, jika mereka disentuh oleh syaitan yang mengelinginya, mereka teringat Allah, mereka melihat (kebenaran).”
(Q.S. Al-A’raf: 201)

Dari Maimun bin Mahran, dia berkata: “Seseorang belum disebut muttaqin, bila dia tidak lebih mengkoreksi dirinya, daripada mengkoreksi temannya. Dan dua orang teman saling mengkoreksi setelah beramal.” Diriwayatkan dari Aisyah ra, bahawa Abu Bakar ra, ketika hendak meninggal, berkata kepadanya: “Tidak ada orang yang kusukai  lebih dari Umar.” Dia berkata lagi: “Bagaimana katamu? Aisyah mengulangi apa yang dikatakan Abu Bakar. Lalu Abu Bakar berkata: “Sungguh tidak ada orang yang lebih mulia dariku selain Umar. Cuba fikirkan bagaimana dia mengkoreksi setelah selesai berkata, dia merenungkannya, dan menggantikannya dengan kalimat lain.”