Dua'

Dua'
"In Every Difficulties There's A Relief"

~Knowledge~

"Knowledge is like a fruit. When a fruit grows on a branch of a tree, its weight causes that branch to bend and bow. Similarly, when knowledge increases in a person, it causes him to become humble and not Mutakabbir (proud and boastful).."







Tuesday, September 28, 2010

~Mahabbah dan koreksi diri..~



Al-Junaid mengatakan: “Allah mengharamkan mahabbah bagi orang yang masih mempunyai hubungan dengan yang lain.” Dia juga bekata: “Setiap mahabbah emminta pengorbanan. Jika tidak berkorban, bererti tidak memiliki mahabbah.” Zun-Nun mengatakan: “Katakan kepada orang yang mengaku mahabbah (cinta) kepada Allah. “Takutlah engkau dikuasai selain Allah!”.

Ditanyakan kepada asy-Syibli: “Jelaskan kepadaku tentang orang arif dan muhib?” Dia berkata: “Orang arif suka berbicara hanyut dan orang muhib jika diam hanyut.

Rabiah al-Adawiyah berkata: “Siapa yang dapat menunjukkan, di mana kekasihku?” Khadimnya berkata: “Kekasihku bersamaku. Tetapi dunia menghalangiku dariNya.” Ibnu Al-Jilla’ ra berkata: “Allah swt memberi wahyu kepada Isa as:

“Sungguh jika Aku telah kasih kepada seseorang, maka tidakKu temukan di situ cinta dunia dan akhiratnya. Kupenuhi dia dari cinta kepadaKu dan Ku buat ia selalu mengingatiKu”

As-Sirri berkata: “Siapa cinta kepada Allah, hiduplah dia. Siapa cenderung kepada dunia, hauslah dia. Orang bodoh di pagi dan petang selalu lalai. Tetapi orang berakal terus meneliti kecelaannya.”

Tentang mengkoreksi diri sendiri, telah diperintahkan oleh Allah swt:
“Hai orang-orang yang beriman, takutlah kepada Allah dan hendaklah (tiap-tiap) orang memerhatikan apa yang diusahakannya untuk hari esok (hari Kiamat).”
(Q.S Al-Hasyr: 18)

“Hendaklah kamu koreksi diri sebelum diteliti dan menimbang-nimbang sebelum ditimbang." demikian kata Umar ra.

Dalam suatu hadis: Seorang lelaki datang kepada Nabi saw lalu berkata: “Wahai Rasulullah, wasiatilah aku!” Beliau bertanya: “Sungguhkah kau minta wasiat?” Lelaki itu berkata: “Ya”. Rasullullah lalu bersabda: “Jika kau bermaksud pada sesuatu, hendaklah kau fikirkan apa akibatnya. Jika baik, teruskan, jika tidak maka hendaklah kamu hentikan saja.” Dalam suatu hadis pula: “Orang yang berakal ada empat waktu: Waktu untuk mengkoreksi dirinya, lalu bertaubat:

“Bertaubatlah kamu semua kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, supaya kamu beruntung.”
(Q.S. An-Nur: 31)

Nabi saw bersabda:
“Sesungguhnya aku mohon ampun kepada Allah swt dan bertaubat kepadaNya seratus kali dalam sehari.”

“Sesungguhnya orang-orang bertaqwa, jika mereka disentuh oleh syaitan yang mengelinginya, mereka teringat Allah, mereka melihat (kebenaran).”
(Q.S. Al-A’raf: 201)

Dari Maimun bin Mahran, dia berkata: “Seseorang belum disebut muttaqin, bila dia tidak lebih mengkoreksi dirinya, daripada mengkoreksi temannya. Dan dua orang teman saling mengkoreksi setelah beramal.” Diriwayatkan dari Aisyah ra, bahawa Abu Bakar ra, ketika hendak meninggal, berkata kepadanya: “Tidak ada orang yang kusukai  lebih dari Umar.” Dia berkata lagi: “Bagaimana katamu? Aisyah mengulangi apa yang dikatakan Abu Bakar. Lalu Abu Bakar berkata: “Sungguh tidak ada orang yang lebih mulia dariku selain Umar. Cuba fikirkan bagaimana dia mengkoreksi setelah selesai berkata, dia merenungkannya, dan menggantikannya dengan kalimat lain.”

No comments:

Post a Comment