Dua'

Dua'
"In Every Difficulties There's A Relief"

~Knowledge~

"Knowledge is like a fruit. When a fruit grows on a branch of a tree, its weight causes that branch to bend and bow. Similarly, when knowledge increases in a person, it causes him to become humble and not Mutakabbir (proud and boastful).."







Tuesday, September 28, 2010

~Always Be There..~

I just love this song..


Always Be There..


Alllahu Akbar…
If you ask me about love
And what i know about it
My answer would be
It’s everything about Allah
The pure love, to our souls
The creator of you and me,the heaven and whole universe
The one that made us whole and free
The guardian of HIS true believers
So when the time is hard
There’s no way to turn
As HE promise HE will always be there
To bless us with HIS love and HIS mercy
Coz, as HE promise HE will always be there
HE’s always watching us, guiding us



So when the time is hard
There’s no way to turn
As HE promise HE will always be there
To bless us with HIS love and HIS mercy
Coz, as HE promise HE will always be there
HE’s always watching us, guiding us
And HE knows what’s in all in our heart
So when you lose your way
To Allah you should turn
As HE promise HE will always be there…
HE bring ourselves from the darkness into the light
Subhanallah praise belongs to YOU for everything
Shouldn’t never feel afraid of anything
As long as we follow HIS guidance all the way
Through the short time we have in this life
Soon it all’ll be over
And we’ll be in His heaven and we’ll all be fine
So when the time gets hard
There’s no way to turn
As HE promise He will always be there
To bless us with HIS love and HIS mercy
Coz, as HE promise HE will always be there
HE’s always watching us, guiding us
And HE knows what’s in all in our heart
So when you lose your way
To Allah you should turn
As HE promise HE will always be there…
Allahu Akbar…
So when the time gets hard
There’s no way to turn
As HE promise He will always be there
To bless us with HIS love and HIS mercy
Coz, as HE promise HE will always be there
HE’s always watching us, guiding us
And he knows what’s in all in our heart
So when you lose your way
To Allah you should turn
As HE promise HE will always be there…
Allahu Akbar…

Lazatkah Maksiat?

Terkesan dengan penulisan kak Fatimah Syarha dalam Solusi..

Kemaksiatan Tidak Memberi Cahaya Dalam Hidup,

"Usia remaja seharusnya difokuskan untuk mempersiapkan diri dengan ilmu bersungguh-sungguh. Seterusnya proses menuntut ilmu itu berterusan sehingga ke liang lahad. namun, jika hidup disibukkan dengan maksiat, masih adakah ruang untuk ilmu melekat?"

"Imam al-Syafi'i pernah mengadu kepada gurunya Waki' mengenai hafalannya yang terjejas. Waki' lantas menasihatkannya, "Tinggalkan maksiat"..

Sy membenarkan kata-kata kak Fatimah Syarha, mencipta kejayaan itu bukan satu jalan yang mudah. Tidak akan ada jalan pintas untuk berjaya. Selain berusaha, akhlak turut perlu dijaga.. Aih, banyak masa dibazirkan begitu saje lately ni.. Have to make a Step!

~Life Journey..~



MAN lives by DESIGN (by the MINDSET)

  • it's up to us to design
  • you get what you deserve
ANIMALS and PLANTS live by DEFAULT

LIFE JOURNEY

MINDSET 
situations
(Life full of situation)

CHOICES
(option, alternative)

DECISIONS
(eliminating all alternative expect)

ACTIONS
(commitment, heart and soul)

RESULTS
(outcome, consequences)

Conclusion is, in my need to be an ideal muslimah, it's up to me then to DESIGN my MINDSET..^_^

~Praise be to Allah..~


Thank You Almighty For This Unexpected Gift..
Never Ever Dream It Before..
Just To Fulfill The Requirement..
But A Big Gift You Gave To Me..
Thank You..~

~Muslimah Idaman..~

10 KRITERIA WANITA IDAMAN DALAM AL QURAN
Ringkasan daripada tulisan H. Subhan Nur, Lc.


Allah s.w.t. berfirman dalam surah Al Ahzab ayat 35,

“Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yangmemelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.”

(Qs. Al Ahzab: 35)

Wanita merupakan makhluk yang memiliki berbagai "kemudahan" yang tidak dimiliki oleh kaum lelaki. Wanita lebih mudah dan lebih berpotensi menjadi ahli syurga, demikian pula wanita lebih mudah dan lebih berpotensi menjadi ahli neraka. Hal ini sebagaimana yang diungkapkan oleh Rasulullah s.a.w. bahwa majoriti penghuni syurga adalah wanita, dan di kesempatan lain beliau menyatakan bahwa majoriti penghuni neraka adalah wanita.

Kata kunci status itu terletak pada keiffahan diri wanita dengan berbagai perspektif. Sabda pertama merupakan bentuk khabar gembir bagi wanita yang mampu menjaga keiffahan dirinya, dan sabda kedua merupakan peringatan bahwa wanita lebih berpotensi menjadi penghuni neraka jika tidak menjaga keiffahan dirinya.

Dalam ayat di atas terdapat 10 (sepuluh) karakter ideal wanita muslimah dalam upaya menyelamatkan diri dari kelompok majoriti di neraka.

Pertama: Al Muslimaat (Wanita Yang Patuh dan Tunduk Kepada Allah).

Allah s.w.t. menempatkan kriteria pertama wanita yang diidamkan oleh-Nya dan Rasul-Nya adalah muslimah iaitu wanita yang memiliki kepatuhan diri secara utuh kepada Allah s.w.t., dan berupaya keras (mujahadah) dalam mempertahankan keIslamannya.

Kedua : Al Mu`minaat (Wanita Yang Beriman).

Kalau kita ibaratkan iman dengan piring maka amal adalah isinya, dan piring akan disebut sesuai dengan isinya, jika piring itu diisi nasi maka disebut sepiring nasi, jika diisi dengan ubi maka disebut sepiring ubi, jika diisi dengan kacang maka disebut sepiring kacang, apapun bahan dasar piring tersebut dari kaca, keramik, atau Kristal maka ia tetap disebut sesuai dengan isinya.

Oleh karena itu, seorang wanita yang menjadi idaman Allah s.w.t. senantiasa mengutamakan isi daripada penampilan luar, ia selalu disibukkan melakukan amal kebaikan daripada mendandani diri dengan make up.

Ketiga: Al Qaanitaat (Wanita Ahli Ibadah).

Kata 'qaanitat' berasal dari kata 'qanata yaqnutu qunuutan' yang artinya taat. Sedangkan menurut imam Qusyairi dalam tafsirnya berpendapat bahwa kata 'qunuut' Artinya 'thuulul 'ibadah' (lama beribadah). Sedangkan menurut imam Fakhrurrozi dalam tafsirnya mengatakan bahwa kata 'qunuut' artinya perpaduan antara keislaman dan keimanan yang menghasilkan rasa taat dan patuh kepada Allah dan Rasul-Nya.

Keempat: Ash-Sadiqaat (Wanita Yang Jujur).

Iaitu wanita yang membiasakan kejujuran lisan, kejujuran hati, kejujuran tindakan dan kejujuran sikap sesuai dengan tuntutan Allah dan Rasul-Nya. Refleksi jujur harus disertai dengan sikap pembenaran terhadap perkataan yang dilontarkan atau perbuatan yang dilakukan, kerana perkataan yang tidak disertai pembenaran adalah kebohongan, dan perbuatan yang tidak disertai pembenaran adalah kekufuran.

Oleh sebab itu, wanita idaman Allah s.w.t. berupaya keras untuk tidak berkata dusta, berghibah, mencaci, memfitnah dan lainnya karena sebuah itu adalah bentuk perkataan yang pasti tidak disertai pembenaran dari lubuk hati.

Kelima: Ash-Saabiraat (Wanita Yang Sabar Dan Pejuang).

Kesabaran terbagi menjadi 3 (tiga) hal: pertama, Kesabaran dalam menjalankan perintah Allah iaitu sabar dengan tidak mengungkit-ungkit kebaikan yang dilakukan dan ketika mendapatkan rintangan, ujian, dan cubaan dalam menjalankan ajaran. Kedua, kesabaran dalam meninggalkan larangan Allah s.w.t. iaitu menahan diri berbuat dosa dan kejahatan meskipun sesuai dengan keinginan hawa nafsu tetapi bertentangan dengan keinginan Allah s.w.t. Ketiga, sabar dalam menghadapi ujian dan cubaan kehidupan. Namun inti dari kesabaran iaitu upaya mempertahankan keimanan agar tidak melemah akibat dosa dan tidak hilang akibat ujian.

Keenam: Al Khasyi’aat (Wanita Yang Khusyu’).

Khusyu' menurut bahasa berarti diam dan tenang. Dalam ibadah solat, khusyu' adalah kondisi jiwa yang diliputi takut jangan sampai solatnya tertolak. Dalam membaca Al Qur'an adalah keasyikan jiwa yang disertai penjiwaan terhadap kandungan ayat, sehingga ia terlelap dalam lantunan qira`ah dan tadabbur Al Qur'an serta merasakan desiran ombak yang menghujam ke jiwanya.

Ketujuh: Al-Mutasaddiqaat (Wanita Yang Gemar Bersedekah).

Bersedekah merupakan salah satu perhiasan rumah tangga yang dilestarikan dalam rumah tangga muslim, karena sedekah akan menarik cinta Allah, cinta para malaikat dan cinta manusia. Rumah yang dihiasi sedekah senantiasa dipenuhi dengan naungan perlindungan Allah, keberkahan dari-Nya, dan menambah keharmonisan rumah tangga.

Kelapan : Ash-Saa`imaat (Wanita Yang Gemar Berpuasa).

Menurut Imam Baidhawi dalam tafsirnya bahwa yang dimaksud dengan puasa di sini adalah puasa wajib iaitu puasa di bulan Ramadhan. Alasannya, kerana pelaksanaan puasa sunat bagi wanita yang sudah menikah amat bergantung kepada izin suami sehingga konteks kata ash-shaa`imaat disini adalah puasa wajib. Sedangkan menurut imam Fakhururrazi dalam tafsirnya mengatakan bahwa kata ash-shaa`imaat merupakan isyarat bagi orang-orang yang syahwat perutnya tidak menghalangi mereka dari beribadah kepada Allah. Penekanan pada puasa wajib kerana kaum wanita seringkali mengabaikan qadha puasanya hingga menunda sampai bulan Sya'ban padahal ia bisa melaksanakan qadha puasa dengan segera, kerana tuntutan dalam pelaksanaan ibadah adalah segera.

Kesembilan: Al Hafizhaat (Wanita Yang Menjaga Kehormatan).

Kemampuan menjaga kehormatan diri dari perbuatan haram merupakan kurnia besar dan nikmat dari Dzat Yang Maha Mulia. Ketahuilah, bahwa kemuliaan seorang wanita diukur dari sejauh mana ia menjaga kehormatan dirinya melalui cara berbusana, cara bertutur kata, cara berjalan dan lain sebagainya. Oleh sebab itu, Allah s.w.t. dan Rasul-Nya memberikan perintah khusus yang tidak dibebankan kaum laki-laki demi menjaga kemuliaan dan kehormatan wanita yaitu memakai jilbab, tidak keluar kecuali dengan mahramnya, tidak melembutkan ucapan kepada orang fasiq, dan tidak menghias diri seperti kaum jahiliyyah. Sebagaimana firman Allah s.w.t.

Kesepuluh: Adz-Dzaakiraat (Wanita Yang Banyak Berdzikir).

Dzikir termasuk ibadah yang termudah karena tidak mengorbankan tenaga, waktu atau harta. Seorang muslim dapat berdzikir tiap waktu dan tiap tempat, bahkan wanita haidh dan nifas pun bisa melakukannya. Berdzikir adalah ibadah yang amat dicintai oleh Allah s.w.t. dan memberikan ganjaran berlipat ganda, Dia memberikan ganjaran yang tidak diberikan pada ibadah selainnya.

Penutup

Itulah 10 (sepuluh) kriteria yang menuntut kaum wanita dan para isteri untuk menjadi idaman Allah s.w.t. dan Rasul-Nya dengan menanamkan semua kriteria tersebut dalam wadah keimanan. Semua itu adalah perhiasan sesungguhnya bagi kaum wanita, perhiasan yang menjanjikan kecantikan lahir dan bathin dan kelak akan ditukarkan dengan perhiasan yang disiapkan Allah s.w.t. di syurga. Siapa yang tidak menggunakan perhiasan ini di dunia, kelak ia tidak akan mengenakan perhiasan di syurga kelak. Jadilah wanita idaman Allah s.w.t dan Rasul-Nya.

~Lambaian Ka'bah..~

~16 Jun 2010..~


Pemandangan Ka'bah dari tingkat atas, tingkat atas sekali tidak dibenarkan untuk muslimat.



Di Multazam, selepas menunaikan solat sunat tawaf bersama kaklong.


Pemandangan di Mina.



Di Jabal Arafah. warna hitam dibawah batu merupkan hasil contengan orang-orang yang datang berziarah, menuliskan nama, kenangan dsb, tujuannya? wallahua'lam..



Kiyai Jamhuri. Tazkirah di hotel under kelolaan agensi, Andalusia..

~Mahabbah dan koreksi diri..~



Al-Junaid mengatakan: “Allah mengharamkan mahabbah bagi orang yang masih mempunyai hubungan dengan yang lain.” Dia juga bekata: “Setiap mahabbah emminta pengorbanan. Jika tidak berkorban, bererti tidak memiliki mahabbah.” Zun-Nun mengatakan: “Katakan kepada orang yang mengaku mahabbah (cinta) kepada Allah. “Takutlah engkau dikuasai selain Allah!”.

Ditanyakan kepada asy-Syibli: “Jelaskan kepadaku tentang orang arif dan muhib?” Dia berkata: “Orang arif suka berbicara hanyut dan orang muhib jika diam hanyut.

Rabiah al-Adawiyah berkata: “Siapa yang dapat menunjukkan, di mana kekasihku?” Khadimnya berkata: “Kekasihku bersamaku. Tetapi dunia menghalangiku dariNya.” Ibnu Al-Jilla’ ra berkata: “Allah swt memberi wahyu kepada Isa as:

“Sungguh jika Aku telah kasih kepada seseorang, maka tidakKu temukan di situ cinta dunia dan akhiratnya. Kupenuhi dia dari cinta kepadaKu dan Ku buat ia selalu mengingatiKu”

As-Sirri berkata: “Siapa cinta kepada Allah, hiduplah dia. Siapa cenderung kepada dunia, hauslah dia. Orang bodoh di pagi dan petang selalu lalai. Tetapi orang berakal terus meneliti kecelaannya.”

Tentang mengkoreksi diri sendiri, telah diperintahkan oleh Allah swt:
“Hai orang-orang yang beriman, takutlah kepada Allah dan hendaklah (tiap-tiap) orang memerhatikan apa yang diusahakannya untuk hari esok (hari Kiamat).”
(Q.S Al-Hasyr: 18)

“Hendaklah kamu koreksi diri sebelum diteliti dan menimbang-nimbang sebelum ditimbang." demikian kata Umar ra.

Dalam suatu hadis: Seorang lelaki datang kepada Nabi saw lalu berkata: “Wahai Rasulullah, wasiatilah aku!” Beliau bertanya: “Sungguhkah kau minta wasiat?” Lelaki itu berkata: “Ya”. Rasullullah lalu bersabda: “Jika kau bermaksud pada sesuatu, hendaklah kau fikirkan apa akibatnya. Jika baik, teruskan, jika tidak maka hendaklah kamu hentikan saja.” Dalam suatu hadis pula: “Orang yang berakal ada empat waktu: Waktu untuk mengkoreksi dirinya, lalu bertaubat:

“Bertaubatlah kamu semua kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, supaya kamu beruntung.”
(Q.S. An-Nur: 31)

Nabi saw bersabda:
“Sesungguhnya aku mohon ampun kepada Allah swt dan bertaubat kepadaNya seratus kali dalam sehari.”

“Sesungguhnya orang-orang bertaqwa, jika mereka disentuh oleh syaitan yang mengelinginya, mereka teringat Allah, mereka melihat (kebenaran).”
(Q.S. Al-A’raf: 201)

Dari Maimun bin Mahran, dia berkata: “Seseorang belum disebut muttaqin, bila dia tidak lebih mengkoreksi dirinya, daripada mengkoreksi temannya. Dan dua orang teman saling mengkoreksi setelah beramal.” Diriwayatkan dari Aisyah ra, bahawa Abu Bakar ra, ketika hendak meninggal, berkata kepadanya: “Tidak ada orang yang kusukai  lebih dari Umar.” Dia berkata lagi: “Bagaimana katamu? Aisyah mengulangi apa yang dikatakan Abu Bakar. Lalu Abu Bakar berkata: “Sungguh tidak ada orang yang lebih mulia dariku selain Umar. Cuba fikirkan bagaimana dia mengkoreksi setelah selesai berkata, dia merenungkannya, dan menggantikannya dengan kalimat lain.”

~Kesabaran dan Kesakitan..~


Barangsiapa ingin selamat daripada azab Allah, mendapatkan pahala dan rahmatNya dan masuk ke SyurgaNya, hendaklah dia menahan nafsu daripada segala keinginan dunia, di samping sabar atas segala kesulitan dan musibahnya. Allah menyukai orang-orang yang sabar. Membincangkan persoalan sabar ini ia terdiri dari pelbagai jenis:
  • (a)    Sabar melaksanakan perintah (taat)
  • (b)   Sabar meninggalkan laranganNya
  • (c)    Sabar ketiika mendapat bencana

Barangsiapa bersabar kerana taat, maka pada hari kiamat Allah akan memberinya tiga ratus darjat di syurga. Tiap-tiap darjat itu berjarak antara langit dan bumi. Dan barangsiapa sabar meninggalkan larangan Allah, maka pada hari kiamat Allah akan memberinya enam ratus darjat. Setiap darjat antara langit ke tujuh dan bumi ke tujuh. Adapun orang yang sabar atas bencana dan musibah, maka pada hari Kiamat Allah akan memberinya tujuh ratus darjat di syurga. Tiap-tiap darjat antara Arasy dan Tsura.

Dirawikan daripada Nabi saw, sesungguhnya beliau bersabda: Allah swt telah berkata;

“Barangsiapa ditimpa bencana, lalu dia memohon perlindungan daripada-Ku, pasti Aku memberinya sebelum dia meminta. Dan barangsiapa ditimpa bencana, lalu dia meminta perlindungan kepada makhluk, pasti Kututup semua pintu langit baginya”.

Maka bagi orang berakal wajiblah dia bersabar atas bencana yang menimpa. Tidak ragu atau mengadu (kepada makhluk). Maka dia akan selamat daripada seksa dunia dan Akhirat. Sesungguhnya bencana yang paling pedih hanya menimpa para nabi dan para wali.

Junaid al-Baghdadi ra telah berkata: “Bala merupakan pelita bagi orang arif, menyedarkan orang murtad, memperbaiki orang mukmin dan menghancurkan orang yang tengah lengah (lupa. Tidak seorangpun akan mendapat manisnya iman sebelum dia ditimpa bala, rela dan bersabar.

Rasulullah saw juga bersabda:

“Barangsiapa sakit semalam, dia sabar dan rela kepada Allah, maka bersih daripada dosa bagaikan ketika dia lahir dari perut ibunya. Jika engkau sakit, janganlah segera meminta sembuh.”

Telah berkata Adl Dlahak ra: Barangsiapa tidak diuji antara tiapa-tiap emapat puluh hari dengan suatu bala, kedudukan atau musibah, maka tidak ada kebaikan baginya di sisi Allah.

Daripada Muaz bin Jabal ra, beliau berkata: Ketika Allah menguji hamba yang mukmin dengan suatu bencana, Dia berkata kepada (malaikat) pencatat amal buruk, “Hapuskan catatan daripadanya.” Dan berkata kepada pencatat amal baik, “Tuliskan untuk hamba-Ku yang lebih baik daripada apa yang dia perbuat.”

Tersebut pula dalam sebuah Hadis, daripada Nabi saw, baginda bersabda:

“Ketika seorang hamba sakit, Allah mengutus dua malaikat kepadanya, seraya berkata, “Lihatlah kalian apa kata hambaKu.” Jika dia berkata ‘Alhamdulillah’, maka diberitahukan kepada Allah, Dia lebih tahu, lalu berkata, “Aku berjanji untuk hambaKu. Jika akau mematikannya, Kumasukkan dia ke syurga. Dan jika Aku menyembuhkannya, Kuganti dia daging yang lebih baik daripada dagingnya serta darah yang lebih baik daripada darahnya. Dan Aku hapuskan pula keburukkannya.”

Ibnju Aththok berkata: “Akan terbukti keteguhan dan kebohongan seorang hamba sewaktu berlakunya bencana mahupun kemakmuran. Barangsiapa bersyukur di saat makmur, tetapi mengeluh bila ditimpa bencana, jelas dia orang yang berdusta. Meskipun orang mempunyai segudang ilmu, tetapi mengeluh jika terkena angin bencana, sungguh tidak berguna ilmu dan amalannya. Allah telah berfirman dalam Hadis qudsi:

“Barangsiapa tidak rela dengan kepuasanKu dan tidak syukur pula dengan pemberianKu, hendaklah dia cari Tuhan selain Aku!”

~Bernikah di usia muda..~

Bismillahirrahmanirrahim..


Seperti biasa ku mengikuti kuliah di Kompleks Yayasan Al-Jenderami yang terletak hanya 5 minit dari rumahku. Alhamdulillah, syukur lillah masih dikurniakan kesempatan untuk turut sama di taman-taman syurga Allah di mana para malaikat memayungi setiap insan yang mengahdiri yang sememangnya iman mereka sentiasa mendahagakan ilmu sebagai bekalan menuju Robbi. Fokus kuliah kali ini berhubung usia umat Rasulullah saw yang singkat cuma berbanding umat terdahulu daripadanya. Kita selusuri kembali usia penghidupan tokoh-tokoh besar Islam seumpama Imam Syafie dan Imam Al-Ghazali dimana kematian menjemput mereka pada usia 54 tahun manakala Imam Nawawi menghadap Ilahi seawal usia 44 tahun. Subhanallah. Terdapat satu quotes di mana dikatakan bahawa “Life begins at 40”. Pernah ku mendengar orang berkata jika hendak dilihat corak kehidupan yang akan dibawa seseorang itu sehingga ke liang lahad, lihatlah corak kehidupan yang dibawa olehnya selepas umurnya menjangkau 40 tahun, jika jahiliyah yang dibawa, maka jahiliyahlah sehingga akhir hayatnya, jika baik akhlaknya baiklah juga ke pengakhirannya. Wallahua’lam. Semua itu hidayah Allah, apa yang berlaku semuanya di atas kehendak Allah jua. Ku terbaca baru-baru ini terdapat seorang muallaf yang memeluk Islam pada usia 54 tahun, MasyaAllah, pokok pangkalnya sejauhmana seseorang itu mahukan perubahan dalam dirinya dan sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang tersirat dalam jiwa hambaNya.

Berbalik kepada kuliah Ustaz Hafiz tadi, beliau menyatakan bahawa dalam kehidupan ini tidaklah boleh kita menangguhkan dalam melaksanakan amal kebaikan terutamanya yang dituntut oleh Islam. Beliau turut menyampaikan bahawa pabila tibanya usia 40 tahun dan masih tidak menjahuhi dirinya dari melakukan maksiat maka ahli nerakalah mereka selagimana mereka tidak bertaubat menjauhi kemungkaran. Bagi yang istiqamah dalam melaksanakan ibadah dan menjauhi kemaksiatan belum tentu juga terjamin imannya selagimana tidak diuji. Oleh itu janganlah kita takabbur dalam setiap amal yang kita lakukan. Zaman kini merupakan zaman bala’ serta usia umat Rasulullah juga kebanyakkannya pendek. Maka dalam hal beragama perlulah difikirkan dengan lebih serius dan tidak menangguhkan segala bentuk amalan. Sekali sudah terdetik di hati, maka laksanakanlah ia, sesungguhnya gerak hati itu jua datangnya dari Allah. Jika terpesong dari jalan kebenaran maka bersegeralah bertaubat sebelum datangnya bala’ Allah.

Dalam membincangkan persoalan ini, melihat kepada generasi muda kini, mereka yang bakal menjadi pewaris tampuk kepimpinan masa akan datang, bersediakah mereka? Layakkah mereka? Melihat kepada kondisi remaja yang rata-rata terdedah dengan fatamorgana dunia, sungguh tenat, terutamaku yang duduk di sekitar pantai barat melihat rapuhnya mereka dalam berhadapan dengan fantasi dunia yang sungguh melalaikan, dengan isu semasa yang membentangkan pembuangan bayi sana sini, adakah didikan ibu bapa juga perlu dipersalahakan di sini? Sama-sama mencari penyelesaian dan tidak hanya menunding jari. Islam sudah mengaturkan cara kehidupan cukup indah sekali, bagi yang belum mendirikan rumahtangga, maka percepatkanlah ia setelah cukup segala keperluan, pesanan ustaz Hafiz itu membuatku memikirkan rata-rata wanita zaman kini yang lebih sibuk mementingkan pangkat serta lalai dengan kehidupan hedonism. Pesannya lagi, seorang lelaki itu pabila tiba usianya 25 tahun maka bernikahlah serta wanita yang cukup umurnya dan ilmu berkaitan rumahtangga dirikanlah masjid. Dalam Islam juga digalakkan mendapatkan anak seramai mungkin sebelum usia menjangkau 30 tahun dan InsyaAllah terdapat satu kajian psikologi yang menyatakan bahawa anak-anak yang dilahirkan ini berpotensi dikurniakan akal fikiran yang cerdas dan sihat.janganlah dirisaukan soal rezeki kerana setiap rezeki anak itu sudah ada jaminannya dari Allah tetapi yang belum tentu jaminannya ialah iman kita. Melihat kepada Psikologi Islam pula, setiap pasangan itu digalakkan bernikah awal supaya dapat mendidik anak-anak sebelum tempoh usia tua. Hal ini kerana apabila menjangkau usia 40 tahun, ibu bapa ini boleh memberi tumpuan dengan amal ibadah dan tidak lagi disibukkan dengan mendidik anak-anak yang masih kecil mungkin lantaran family planning pada awalnya atau nikah pada usia yang lewat. Hal ini kerana usia umat zaman sekarang cukup singkat sekali, tiadalah masa sebenarnya untuk kita membazir waktu dengan perkara-perkara yang tidak berfaedah dan melalaikan.

Jika dikoreksi diri, sungguh kehidupan selama 23 tahun ini masih lagi di awang-awangan tanpa hala tuju yang jelas. Iman seringkali digundah rasa lemah lantaran tidak istiqamah dalam beramal, sangat merindui sahabat-sahabat di kampus, halaqah, tazkirah… Moga diberi kekuatan dalam meneruskan kehidupan yang penuh panca roba.. YaAllah, moga YaAllah berikan kekuatan dalam mengharungi segala apa yang akan berlaku pada masa akan datang yang sudah tentnuNya Engkau lebih Maha Mengetahui Ya Robbi…~

My 1st journey as a blogger..~

Bismillahirrahmanirrahim..



Alhamdulillah, after a long period of rest from writing, I come out with this blog ~ A JOURNEY... A Journey of life that leads to an ideal muslimah insyaAllah.. Feeling tired of all the tribulation and circumstance that sometimes retarding my mind and soul makes me wonder the purpose of life.. A modern rushing life which seize the peace that suppose have in a soul of a muslim.. By zikrullah and solah can vanish it (suppose to), it's an Allah's promise in the Holy Quran by remembering Him.. The life that I live agonize me sometimes, and of course it's a task from Almighty to examine how far my iman is, how healthy was it .. Thanks Allah.. But please Almighty insert patience  with it, i'm not strong enough to walk all alone.. And of course You too created others to full my life with; father, mother, a sister, brother in law and splendid friends, Alhamdulillah.. One reason I named my blog as Ukhuwwah because the importance of it, as we live in this world as a community, not alone, the needs of help from others to accomplish each other..  And alsoby the recommendation from a friend of mine which also created a blog too, congratulation, a journey to succeed starts from a single step or maybe indeed a post in a blog! I like to end up my 1st writing with a Surah that I always recite during my dooms day, cited in the Holy Quran:


In the name of God, Most Gracious, Most Merciful
 
By (the Token of) Time (through the ages), 
 Verily Man is in loss, 
Except such as have Faith, and do righteous deeds,
and (join together) in the mutual teaching of Truth,
and of Patience and Constancy.


May this blog will be a journey of excitement in I to seek the meaning of life as a Muslim..^ _^